Bagimana Cara Menjadi Guru Profesional Dalam Profesi ?
Profesional dalam profesi guru perlu ditingkatkan , jika kita mencintai profesi kita tentunya dengan rasa cinta pula kita mengajar dan mendidik peserta didik dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa dan sepenuh raga serta terus menerus mengupayakan untuk mencerdaskan anak-anak bangsa calon “ agent of change “ yang akan menjadi pemimpin masa depan dinegeri ini.
Sebagai kepala sekolah selayaknya memiliki leadership dominan, sehingga pengelolaan sekolah dapat berjalan dengan baik dalam pencapaian harapan bersama.
Sebagai kepala sekolah selayaknya memiliki leadership dominan, sehingga pengelolaan sekolah dapat berjalan dengan baik dalam pencapaian harapan bersama.
Sebagai guru terutama yang merupakan ujung tombak selayaknya tombaknya harus selalu runcing jika sudah merasa tumpul segera meruncingkan diri dengan meng-upgrade diri dengan berbagai kemajuan jaman sebab kita harus adaptif dalam menyikapi kondisi global yang begitu pesat berkembang.
Guru itu harus dinamis bukan statis , mampu berlari mengikuti perkembangan dunia pendidikan yang bahkan kadang kita perlu meloncat sebatas kemampuan dalam rangka adaptasi tehnologi dunia pendidikan masa kini.
Jangan merasa menjadi seperti buah yang sudah “ matang “, maka jika anda merasa seperti itu, anda tidak akan butuh lagi untuk mematangkan diri, sehingga hanya menunggu “ busuk “.
Tetapi jadilah pribadi yang seperti “ buah mentah “, sehingga setiap saat, setiap waktu dan setiap kesempatan akan selalu berusaha untuk mematangkan diri dalam keilmuan, pengetahuan dan ketrampilan didalam mengajar dan mendidik peserta didik.
Sehingga guru tidak akan pernah ketinggalan dari kemajuan yang telah dilakukan oleh peserta didik, ataupun ketinggalan dalam ruang lingkup regional dalam mensejajarkan dengan tingkat nasional bahkan internasional.
Stakeholder di sekolah harus memiliki daya juang yang tinggi dan tidak mudah menyerah baik didalam menghadapi intern maupun ekstern sekolah.Sebab tidak ada problematika yang tidak ada jalan keluarnya selama kita masih memiliki kemauan untuk mencari jalan keluarnya.
Bagimana menjadi guru profesional ? Kriteria-kriteria Guru Profesional :
- Menumbuhkan inovasi belajar-mengajar dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
- Memotivasi atau mendorong kegiatan anak didik dalam meningkatkan aktifitas dan kreatifitas sesuai dengan bakat, cita-cita,potensi diri dan kemampuan yang dimilikinya..
- Energik dan selalu menciptakan tehnik-tehnik belajar-mengajar yang cepat, tepat dan mudah dipahami serta tidak membosankan.
- Kooperatif dan aspiratif terhadap keluhan anak didik yang mengalami masalah-masalah dengan segera dibantu, dipecahkan dan dicarikan solusi yang terbaik .
- Menciptakan suasana belajar-mengajar yang menyenangkan, menarik dengan menggunakan multi media, in focus, OHP atau teaching aids lainya.
- Mampu adaptasi terhadap perkembangan dunia pendidikan sesuia kemajuan jaman.
- Memiliki kompetensi sesuai dengan disiplin ilmunya .
Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas,sarana serta jumlah pendidikan sebesar-besarnya ( menurut cerita kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan ) dengan menggunakan sumber,tenaga,uang,alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
Tahap demi tahap arah tujuan inovasi pendidikan indonesia :
- Mengajar ketinggalan – ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan –kemajuan ilmu dan tehnologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia smakin berjalan sejajar dengan kemajuan tersebut.
- Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD,SLTP,SLTA dan Perguruan Tinggi.
Menumbuhkan Inovasi Belajar Mengajar
Seorang guru harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan proses belajar mengajar sedemikian sehingga lebih inovatif, tidak monoton begitu-begitu saja. Memiliki kreatifitas yang tinggi dalam menumbuhkan inovasi belajar-mengajar sehingga anak didik tidak “jemu” atau membosakan.
Jangan hanya mengajar hanya dengan satu media yaitu papan tulis ( whiteboard ) dengan menggunakan spidol ( kapur ) satu warna. Bagaimana bisa untuk mem-"pintar"kan anak didik jika hanya menggunakan spidol ( kapur ) hanya satu warna? .
Sedangkan anak didik memiliki karakteristik gaya belajar variatif. Sungguh bagi anak didik yang memiliki karakteristik gaya belajar visual, auditory dan kinestetik akan mengalami kesulitan dalam menerima ( merekam ) pelajaran yang diajarkan oleh guru saat itu.
Ini berarti guru tidak menguasai pengetahuan gaya belajar anak didiknya. Ingat, anak didik memiliki karakteristik gaya belajar yang berbeda-beda didalam satu kelas.
Sehingga guru harus bisa menggunakan pembelajaran yang lebih efisien dan efektif, dalam rangka “ mentranfer” materi pelajaran yang diajarkan saat itu. Maka dari itu guru harus lebih tahu tentang karakteristik gaya belajar anak didik. Apakah mereka memiliki karakteristik gaya belajar visual, auditory dan kinestetik ?.
Untuk mengetahui ini maka penulis akan menjelaskan di Kunci berikutnya. Selain memiliki karakteristik gaya belajar tersebut, maka guru juga harus memperhatikan penggunaan Otak Kanan atau Otak kiri anak didik.
Jika didalam kelas sudah diketahui gaya belajar anak didik, maka akan diputuskan menggunakan metode pembelajaran seperti apa. Tergantung mayoritas karakteristik gaya belajar anak didik itu yang diutamakan, sehingga pembelajaran lebih mengena sasaran ( tepat guna ) dalam mentranfer materi pelajaran.
Namun kita tidak mengesampingkan karakteristik gaya belajar yang minoritas. Tetap diperhatikan juga pembelajaran bagi yang minoritas. Jika guru sudah mengetahui karakteristik gaya belajar anak didik , sudah pasti bisa menentukan metode pembelajaran dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak didiknya
“ GURU HARUS PROFESIONAL DALAM PROFESI “ Oleh : Yan Djoko Pietono Edukator,Motivator,Trainer dan Penulis Buku
Post a Comment for "Bagimana Cara Menjadi Guru Profesional Dalam Profesi ?"